Konstitusinews.online Medan – Sempat buka-tutup karena diatensikan Kapolri Jendral Listiyo Sigit dan Panglima TNI Jendral Agus Subiyanto, keberadaan arena dan lapak-lapak judi di wilayah Sumatera Utara kembali bergeliat.
Padahal, sebelumnya pihak Polri dan TNI sempat gencar melakukan penertiban. Hal itu dikarenakan banyaknya masyarakat bahkan TNI, maupun Polri yang terlibat perjudian baik online maupun konvensional.
Penyakit masyarakat (Pekat) yang kerap menimbulkan keresahan karena meningkatkan aksi kejahatan hingga korban jiwa (pembunuhan) ini bahkan menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto agar aparat penegak hukum (APH) segera menindaknya.
Namun hal ini diabaikan bos judi yang kembali membuka arena di Jalan Veteran Pasar 7, Dusun 9, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, Kota Medan. Menurut hasil pantauan beberapa hari ini hingga, Sabtu (3/5/2025) kemarin, arena judi yang tepat berada di belakang lapangan bola kawasan Polres Labuhan Belawan ini disi dengan berbagai jenis permainan mesin. Pengelola menyediakan mesin judi Tembak Ikan, jenis judi Slot, dan lainnya.
“Udah mulai buka lagi judi di Pasar 7 Marelan ini sejak beberapa satu bulan lalu. Lapak ini terus diminati bos judi mungkin dianggap aman dan ramai dikunjungi para pemain sehingga bos judi kembali membuka arena di situ,” kata warga yang enggan menyebutkan namanya saat ditanyai wartawan.
Menurut warga, kenyamanan lokasi ini dikarenakan kawan judi di kawasan itu kerap banyak melibatkan aparat, sehingga sulit tersentuh hukum. “Banyak yang membekingi dan bos judi dengan ciri khas bermata sipit itu memberikan upeti pada aparat,” bebernya.
Banyak beredar informasi bahwa lapak judi itu dikelola seorang warga turunan berinisial AK. Nama AK memang santer dan cukup dikenal sebagai pengelola judi di Kota Medan, Binjai, hingga di Pematang Siantar.
“Pengelolanya orang lama juga yaitu AK. Dia juga yang mengelola di beberapa lapak judi besar di Kota Medan, Binjai, sampai ke kota Pematang Siantar,” sebut salah seorang sumber kepada wartawan.
Warga menduga, besarnya dan banyakan pihak yang diduga membekingi lokasi judi itu, dikarenakan omset pengelola cukup besar, dari puluhan juta bahkan hingga ratusan juta setiap harinya. Tak ayal, lokasi ini dianggap kebal hukum. Selain itu, arena lokasi ini cukup aman. Pasalnya, setiap arena lokasi judi yang dikelola AK, diawasi dan dijaga pihak pengaman berbadan tegap berpakaian pereman.
“Kalau lapak judi di Pasar 7 Marelan ini dijaga ketat. Kami masuk ke dalam aja harus melewati 4 pos penjagaan yang dijaga pria berbadan tegap serta dari Ormas,” sebut sumber yang mengaku pernah diajak ikut masuk ke arena judi tersebut.
Beberapa warga lainnya sangat berharap kepada aparat penegak hukum (APH) agar keberadaan lapak perjudian di Pasar 7 Marelan benar-benar ditutup.
“Kita susah susah, ditambah lagi pentakit masyarakat ini. Tentunya perjudian ini semakin meningkatkan kriminalitas seperti oencurian, bahkan ke arah yang lebih mencelakakan lagi. Apalagi bisa saja di tempat itu disediakan lokasi transaksi narkoba juga, kan parah, rusak lah generasi bangsa kalau terjerumus dan kalau ini terus dibiarkan,” ungkap salah seorang pria paroh baya berkopiah yang merupakan warga Marelan.